Siklus covid yang wadidaw


Ya, siklus covid 19 bisa berbeda setiap orang. Maka tulisan berikut jangan dijadikan patokan ya, saya sekedar ingin berbagi tentang apa yang saya alami.

Jumat malam, saya merasakan meriang, kepala pusing, demam, badan pegel, perut agak mual, dan agak diare. Mirip sekali dengan gejala flu, hanya saja kadarnya serba lebih. Lebih pusing, lebih nggak nyaman, mata terasa panas, dan badan lebih pegel.. ( kalau kata Ari lasso kaya dicubitin satpam), tapi ga pilek. Kalau mau flu kan biasanya kita sudah mulai ada hidung tersumbat atau meler...nah ini nggak ada sama sekali. Hasil swab antigen saya  jumat pagi itu negatif. 

Menyadari swab antigen kadang-kadang false negative, pergilah saya untuk swab ulang. Mau swab pcr tapi ga dapat jadwal karena kesorean ( pagi sampai siang tepar, tak kuasa cari informasi). Swab antigen yg kedua ini saya lakukan di AMC. Hasilnya?... positif .

Itu cerita sebelum swab ya... day 1 saya hitung mulai dari hasil rapid antigen yg kedua, yang hasilnya positif.

Day 1: seperti gejala yg saya sebutkan di atas. Saya minum imb*ost, pan**ol merah, dan vitac*min. Selera makan ga ada. Bisanya makan super b*bur yg mengandung msg:). Saya juga minum pana**ol yang bisa diminum setiap 4 jam. Setelah minum itu, reaksi baru muncul kurleb 30 menit baru kemudian demam nya hilang dan pusingnya berkurang. Jadi saya macam penyihir yang kekuatannya jam-jaman. Setelah 4 jam kekuatannya memudar.

Day 2: saat masih punya kekuatan saya berangkat ke Unires, shelter isolasi covid milik UMY. Bawa mobil sendiri supaya meminimalisir kontak dengan orang lain. Gejala masih sama, tapi saya mulai memahami polanya. Pokoknya habis minum pan**ol tidur, setelah bangun nanti berkeringat dan badan lebih enak. Yah tinggal bersabar saja melewati 30 menit menunggu obat bekerja. Malamnya setelah makan malam saya mual. Karena sudah di shelter jadi bisa lapor dokter kalau badan kurang nyaman. Lalu saya diberi vit. B6 dan Domperidon. B6 diminum rutin, dan domperidon diminum hanya saat mual.  Oh ya, saya juga dapat antibiotik untuk 5 hari dan vitamin D.

Day 3: saya masih demam tinggi. Dokter menyarankan cek lab utk memastikan tidak ada penyakit lain yang "numpang".  Hari ketiga ini saya lebih enteng, ga mual lagi. Badan masih pegal dan masih demam naik turun, tapi ga setinggi sebelumnya, jadi ya sudahlah diterima ajyaa. Saat visit pagi dokter memberikan omeprazole, dan meminta agar saya tidak lagi menggunakan vitac*min karena mengandung acid, diganti dengan enervon aktif yang vitamin c nya non acid.

Day 4: karena udah enakan saya nyuci baju kami bertiga, stok baju bersih mulai menipis. Dan sepertinya ini jadi trigger untuk kondisi saya selanjutnya. Siang itu kami pamit keluar shelter untuk memenuhi undangan swab PCR dari satgas covid. Di puskesmas, cek suhu 37,9. Dan setelah itu suhu badan saya konsisten di kisaran 38. Sampai malam masih tinggi juga padahal sudah minum turun panas. Muncul batuk dan pilek ( pileknya mungkin karena  habis swab)

Day 5: demam masih bertahan... sampai 38,9. Ini juwarak sih. Saya sampai rajin banget pakai temometer dan sedih lihat hasilny. Pencernaan berulah lagi, mulai menolak makan. Kalau penyintas covid yang lain anosmia atau kehilangan indera penciuman, saya justru over sensitif. Tiap mencium aroma masakan rasanya mual. Kalau dipaksa makan jadinya muntah. Persis kaya orang nyidam.

Day 6: masih sama dengan hari kelima.  Batuk tambah menjadi. Pencernaan masih tidak nyaman. Dari semua keluhan, masalah perut ini bisa dibilang paling mengganggu. Gimana enggak, perut rasanya lapaaaar... begitu lihat makanan selera langsung hilang, tapi tetap lapar. Pesan makanan via ojek online pun tidak banyak membantu. Apalagi karena lokasinya jauh dari rumah, kami tidak hafal penjual makanan yang enak di dekat situ, jadi kadang pas makanannya datang, zonk.

Day 7: masih sama dengan hari keenam. udah kaya iklan obat maag, mual muntah perih kembung. kalau minum antasida tambah nggak karu-karuan. jadi saya kembali setia pada omeprazole dan domperidone. di hari ke 7 ini saya mulai order salad. ternyata buah cukup diterima perut saya, jadi saya makan buah banyak-banyak tapi tetap berusaha makan nasi dan lauk meskipun sangat sedikit.

Day 8: demam mulai turun (fyuhhh...finally) batuk masih, gangguan di perut juga masih. Pak su malah sempat menyarankan pakai test pack, soalnya gejalanya mirip sama orang hamil.  di hari ini pak su dan Lanang sudah diperbolehkan pulang, tapi mereka masih stay di shelter tunggu saya boleh pulang (makasih ya darl...).

Day 9: pencernaan mulai membaik, masih belum bisa makan beberapa makanan tapi sudah bisa makan nasi dengan lauk yang tidak beraroma tajam. demam sudah hilang

Day 10: keluhan yang tersisa tinggal batuk, itupun tidak parah. hari itu saya di rapid antibody, hasilnya Igg reaktif, Igm non reaktif. Hari itu saya diperbolehkan pulang...Alhamdulillah...

masa Recovery: masih berlangsung hingga hari ini, hari ke 21. jadi pemulihan pasca covid itu panjang,  bukan langsung segar bugar seperti tidak terjadi apa-apa. yang saya rasakan setelah selesai masa isolasi mandiri adalah badan lebih cepat lelah. jadi kaya lansia, gampang kedinginan. Kalau nafsu makan sih membaik dan semakin membaik, sekarang malah mengerikan, apa-apa dilahap, hihi. 

Jadi yang saya lakukan sekarang tetap menjaga protokol kesehatan, berusaha menerapkan pola hidup sehat. Banyak bergerak di pagi hari. minum banyak dan hangat, tetap minum vitamin. Belajar membaca alarm tubuh. Kalau sudah terasa lelah, ya harus istirahat. kadang tidur 1 atau 2 jam badan sudah segar kembali. Ibarat hp, batrenya boros jadi harus sering di charge.

Suplemen yang saya konsumsi selain obat-obatan dari dokter adalah Imunos, propolis, madu, habbatussadah. Saya juga berkumur dengan betadine, dan rutin menghirup uap air panas setelah itu saya minum airnya. Kadang ditetesi minyak kayu putih, kadang saya cemplungin daun-daunan seperti peppermint, mint atau oregano. 

Oh ya di masa recovery ini saya juga merasa agak linglung, terutama saat bangun tidur. butuh waktu untuk memahami ini dimana ya, jam berapa, pagi atau sore. Kadang saat tidur mimpinya pun temanya seputar covid ...(ampun dah covid menyerang mimpi,.....:)

Comments

Popular Posts