Merapi oh Merapi...


Berita tentang mau meletusnya gunung merapi, bagaimanapun bikin aku deg-degan juga. Gimana enggak, ortuku kan ada di jogja. meskipun lokasi rumah kami gak dekat dengan merapi, tetap aja ada perasaan was-was. kalo letusannya dahsyat, gimana...atau laharnya banyak banget kaya film volcano ato dante's speak... waaah... syereeeem

tapi yang lebih seru dari berita akan meletusnya merapi, adalah suasana yang sarat dengan ilmu "kebatinan". bahkan warning dari badan vulkanologi masih kalah heboh dibanding firasat sultan kalau merapi akan meletus jum'at kliwon (jum'at kliwon sudah lewat, tapi merapi belum meletus, apa sultan firasatnya salah ya?). mungkin itu cuma rumor yang sengaja disebarkan supaya warga merapi mau mengungsi. eits!! tapi jangan salah, warga merapi ternyata juga mikir itu cuma rumor, kenapa? karena mereka punya agent intel yang lebih berpengalaman dan terpercaya, yaitu mbah maridjan: juru kunci merapi. menurut mbah maridjan, firasat sultan itu cuma berita yang disebarkan orang, jadi bukan dari sultan. kalo dari sultan pasti sudah disampaikan langsung lewat mimpi...wah hebat ya mbah maridjan ini, ternyata bisa online tanpa komputer. kalah lho kita:p
tapi dasar alasan opa maridjan ini masuk akal juga. katanya, selama ada alap-alap masih beterbangan di atas, merapi belum akan meletus. memang iya sih, binatang selalu punya indera yang lebih tajam soal alam. mereka tau kalo hutan mau terbakar, mereka bisa merasakan kalau bentar lagi hujan (contohnya di rumah kontrakan kami, kalo semut sudah pada naik, pasti mau hujan. dan pertanda kalo aku bakal bentol-bentol karena digigit semut yang gak sengaja keinjek...)

mitos lain yang juga unik..(dan ada positif juga) adalah mitos tentang kendaraan para penunggu merapi. menurut mereka meletusnya gunung merapi adalah perwujudan dari iring-iringan (karnaval gitu?) kendaraan para penunggu istana merapi. jadi para penduduk harus menyingkir kalo gak mau gepeng diterjang kendaraan itu. saking kinclongnya kendaraan itu sampai kilatnya memantul kelangit, pantulannya ini kita kenal dengan halilintar. terus saking banyaknya kendaraan itu asapnya mengepul ke udara (pasti mesinnya bukan honda...) yang oleh mata awam kita, terlihat sebagai wedhus gembel, asap tebal yang mematikan itu. tapi kok bisa asap nya duluan daripada kendaraannya? iya, kan kendaraannya mesti dipanasi dulu jadi asepnya ngebul.wah kalo memang mitos ini dari dulu, duluuuu...sekali, berarti hebat ya orang jaman dulu bisa ngebayangin kendaraan bermesin, pake acara manasin mesin dulu lagi. hebat..hebat.. setidaknya mitos ini mendukung program pemerintah: mengungsikan warga merapi secepatnya!


ada lagi mitos yang lebih heroik. Di desa Krinjing, lereng merapi, belum pernah ada yang ngungsi karena merapi meletus. mereka percaya, bisa mengusir bahaya letusan merapi. caranya? kalo ada asap panas yang biasa disebut turgo dari gunung itu turun, ia bersama warga lainnya cukup mengenakan caping (topi bambu) berbentuk kerucut yang biasa dipakai saat bekerja di ladang. Dengan mengenakan topi itu, katanya, ia melemparkan batu ke arah asap panas itu agar segera pergi dari desanya. terus aman deh.... hebat juga kan? mitos ini juga ada segi positifnya: warga jadi nggak panik.

Whalah...ada ada aja ya, kalo menurutku sih mitos itu sengaja dibuat oleh nenek moyang kita, biar pada ati-ati, biar pada tenang, biar pada gak ngeyel, biar aman dan biar-biar lainnya. daripada njelasin dengan alasan yang njelimet, kasih mitos aja, beres dah. tapi itu menurutku lho... kaya di film burning season, yang nyeritain perjuangannya chiko mendez mempertahankan hutan karet di brazil. di situ juga ada mitos, kalau ada yang menebang atau mengambil getah karet over standard, bakal dimakan dewa...(lupa dewa apa). walhasil, selama warga percaya mitos itu, hutan karet aman dan terpelihara, juga gak overproduksi.

Oooh...seandainya para pencuri kayu di hutan negara kita percaya mitos...... ^_^

Comments

Popular Posts