D'mendoan must go on...

Senin malam, di rumah

"Assalaamu'alaikum...." siapa tuh yang dateng.. oh ternyata mas Teguh....
setelah berbasa-basi and dikerjain sama kami sejenak:
"Gini... kan rencananya besok kamis kita mau ngadain acara maulid nabi Muhammad SAW, tadi saya abis bincang dengan Bu Ifan tentang menunya, nah bu yani dengan pak aris diminta bikin mendoan.."
"boleh,.. buat berapa orang?"
"diharapkan sih yang dateng 70 an, tapi memandangkan lauknya banyak macemnya, buat sekitar 50 an bolehlah...."

Senin tengah malam, di kamar
"Mas..kenapa ya kok kita kebagiannya mendoan lagi, mendoan lagi..."
"iya, soalnya mereka tau istriku ga bisa diarepin bikin yang lain"

*manyun* "iya juga ya...gak papa deh, besok Kamis aku stay at home"
"iya dong...kan mendoan must go on.." jawab simas, siap terlelap. (yaa....keduluan deh....)

Selasa ba'da shubuh, after pray
"Eits!!..ayo mau tidur lagi ya..." (kebiasaan buruk neh)
"masih ngantuk mas, ntar kan mau jaga cc"
"nggak boleh, kita mesti ke pasar pagi mardi "
"Idiih...ngapain, semalem kan kita dah belanja. ntar kalo perlu apa-apa ke kedai runcit aja "
"disana tempenya nggak enak, yang paling enak di mardi"
Ups! iya ya...baru inget belanja buat persiapan besok kamis, soalnya di sini cari tempe yang oke dari segi taste and shape nya, gak semudah di Indo. So..pagi menjelang siang itu, kami cabut ke pasar pagi di Mardi, Ngeeeeeee.......ngg.....wiiii dinggiiiin...

Tapi sesampai di lokasi pasar pagi, di antara masjid mardi dan temple India, pasar tersebut sudah sepi..pii...sesepi sepinya. tinggal 3 meja kayu yang biasa dimanfaatkan sebagai meja kasir, berdiri muram.
"Ya... kita kesiangan sih dhik, makanya pasarnya bubar. coba tadi rada pagi dikit..."
"iya tadi kita pake diskusi dulu sih..sekarang gimana ni mas?"
"ya wes, terpaksa beli di kedai..no matter what, the mendoan must go on...."

kami pun berbalik arah dengan hati mencelos. Syukurlah, saat melintasi "medan selera" ternyata beberapa pedagang memboyong sisa dagagannya ke sana. Dan masih ada stok tempe beberapa keranjang....Alhamdulillah....

Selasa malam, di rumah.
Mas dan fatih baru pulang badminton
"Waduh...laper, masak apa yang?"
"your fave dong, oseng kacang ma tempe goreng garit" (prembun banget deh!)
"Asyiik...lho tempe yang digoreng tempe yang mana?"
"yang kita beli tadi pagi.."
"kan mau buat besok Kamis.."
*mesam mesem gak jelas* "Minta dikit boleh kan, nyante aja Mas, what will be will be, mendoan must go on..."

Will the mendoan really-really go on????....just wait and see....^_^

kamus
Mardi : departemen pertaniannya malaysia
kedai runcit: warung yang menjual berbagai keperluan /kelontong
medan selera: tempat makan dengan aneka pedagang makanan jadi
mendoan: tempe tepung yang digoreng setengah matang, populer di daerah kebumen ke barat

Comments

Popular Posts