HSJT(1)

HaRga seBuah jaM tanGaN....................
fiksi
Noko berhenti di depan etalase, tak berkedip. dipandangnya jam tangan stainless steel putih itu. macho, sopfisticated, elegan, menawan. selama ini Noko tidak pernah tertarik dengan jam tangan. "Nggak perlu, kan di hp dah ada jamnya" begitu katanya suatu hari.
Tapi siang ini, setelah pulang dari sebuah meeting informal di sebuah rumah makan, mendadak langkahnya terhenti, di sebuah etalase toko jam. Jam tangan itu seolah-olah memiliki daya magis tersendiri yang membuantnya terhenti. Noko membungkuk sedikit untuk melihat harganya.......wah...terlalu tinggi untuk Noko.
"Itu yang versi asli, ada buatan Indonesianya Mas, lebih murah!" tiba-tiba pelayan toko yang cantik sudah berdiri di sebelahnya, seolah membaca kegelisahan Noko.
"Ah barang tiruan kan biasanya nggak bagus" jawab Noko asal.
"Bukan tiruan sebetulnya Mas, cuma bikinan Indonesia, lisensinya dari sana"
Noko pun mengikuti langkah mbak penjaga yang cantik dan ramah itu. Benar saja, jam tangan buatan Indonesia itu sama persis dengan aslinya, harganya pun lebih terjangkau. Ah..tapi Noko merasa tak pantas kalau membeli jam tangan hari ini. ada banyak tagihan yang harus lebih mendapat perhatian. Yah..jabatan "kepala rumah tangga" yang baru disandangnya 9 bulan terakhir itu melahirkan konsekuensi rutin: bayar kontrak, beli gas, bayar air. listrik, cost kondangan, dan masih banyak lagi...
Perjalanan pulang Noko kali ini terasa amat panjang. sambil mengontrol gerakan honda pitungnya, pikiran Noko berputar mencari akal bagaimana caranya dia bisa memiliki jam tangan tersebut. tiba-tiba ia ingat Niniek, istrinya. Ia tahu betul, isterinya punya simpanan uang. karena mereka sepakat untuk menggunakan gaji Noko dalam memenuhi keperluan sehari-hari, sedangkan gaji Niniek ditabung untuk dana emergency. Tapi Noko kenal betul isterinya, Niniek sangat cermat dalam mengatur pengeluaran "beli saja yang kita butuhkan, jangan yang kita inginkan" begitu semboyannya. kecermatan itu pula yang dulu membuat Noko jatuh hati padanya. saat pitungnya masuk ke halaman rumah kontrakan mereka, Noko masih juga belum menemukan jawaban bagaimana bisa mendapatkan jam tangan itu.
Niniek masih mengenakan mukena saat menyambut Noko pulang
"Kok sampai lewat maghrib Mas,..." ucapnya khawatir sambil mengecup tangan suaminya. Noko mencium kening isterinya, lalu masuk, bersiap mandi,sholat maghrib dan makan malam. ritual yang menyenangkan.
Noko masih banyak diam saat makan malam, ketika matanya tanpa sengaja menatap kalender di dinding ruang tengah mereka. Aha!! tiba-tiba dia dapat ide...2 minggu lagi dia ulang tahun!!
Noko ingat selama 4 tahun mereka pacaran, Niniek tidak pernah absen memberinya hadiah ulang tahun. padahal Noko tidak pernah memberi Niniek hadiah
"Ulang tahun itu kan umur kita dikurangin Niek, mendingan kita merenung, nggak usah pakai kado-kadoan ah!" ujarnya selalu saat Niniek memberinya hadiah.
"Yah..ini kan tandanya aku perhatian sama Njenengan to mas, diterima saja, wong ada manfaatnya kok"
tapi kado-kado Niniek memang selalu berguna, bahkan sampai sekarang. sepertinya kado-kado itu merupakan investasi Niniek untuk rumah tangga mereka. Dulu saat baru "jadian" kado ultah Niniek adalah TV tuner, yang mereka pakai sekarang. tahun kedua, Niniek memberi kado aquarium dengan ikan louhan kecil yang saat ini sudah besar dan menghias ruang tamu mereka, tahun ketiga Noko mendapat kamera digital yang kemarin berguna sekali untuk mengambil gambar-gambar pernikahan mereka, terakhir sebelum menikah Niniek menghadiahinya dengan satu set buku karangan Fauzil Adhiem tentang pernikahan, yang selalu Noko baca dan baca lagi sebagai modal pengetahuan sebelum menikah. Yah semuanya berguna, sangat berguna...
Dan sekarang masih 2 minggu, bukan mustahil Niniek akan membelikannya jam tangan. Noko tinggal menyinggung saja keinginannya itu. Niniek akan membeli untuknya. kan masih ada waktu, ya. masih ada waktu......
"Mas...Mas!! Kok diem aja to? Njenengan nggak mirengke to Niniek ngomong......"
Noko terhenyak
to be continued......

Comments

  1. Iya itu baju yg dibawa pengajian kemaren..
    Diajarin ganti leyot?Aku juga lg demen utak atik nih..Boleh..kapan aja mbak Yani mau,aku siap sedia deh..:)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts